Posted by :

  • 09 Januari 2024

Datangnya Ilmu Berawal dari Membaca 

"Datangnya Ilmu Berawal dari Membaca" 

Tema : Membaca Membuka Jendela Dunia

Oleh Annisa Kyrania Putri Imelda 

Siswi SMP Negeri 1 Kaliwungu

Juara 3 Lomba Penulisan Artikel SMP/Sederajat Dinarpus Kendal Tahun 2023

-------------------------------------------------------------------------------------

Mengutip dari data UNESCO tahun 2016 lalu bahwa minat baca Masyarakat Indonesia hanya 0,001% artinya dari 1000 masyarakat di Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca. Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 juga merilis, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di angka 59,57 dengan durasi membaca 4-5 jam perminggu dan 4-5 buku per triwulan. Hal inilah yang menjadi masalah dalam proses literasi. Teknologi yang semakin canggih membuat Masyarakat khusunya generasi milenial menyepelekan pentingnya membaca itu sendiri. 

 

Jika kita ingin membuat minat baca di Indonesia menjadi semakin baik. Kita pun harus membaca setiap harinya. Seperti yang dilakukan siswa dan siswi SMP Negeri 1 Kaliwungu setiap pagi siswa dan siswi akan diberikan waktu untuk membaca buku selama lima belas menit. Dan siswa dan siswi juga akan diminta untuk menuangkan isi bacaan yang telah dibaca melalui lembar kertas yang disediakan lalu dikumpulkan kepada wali kelas masing-masing. Selain siswa dan siswi yang melakukan kegiatan membaca bapak dan oibu guru juga melakukan kegiatan membaca yaitu melalui program BERBISIK atau berbagi isi buku. Bapak dan ibu guru diminta untuk membaca buku dan menyampaikan isi buku yang telah dibaca kepada guru yang lainnya. 

 

Berbicara tentang membaca, saat membaca kita tidak hanya membaca isi dari buku yang kita baca. Kita juga harus menerapkan proses literasi setiap saat kita membaca. Literasi adalah kemampuan dalam membaca maupun untuk kecakapan hidup. Adapun jenis- jenis literasi yaitu pertama adalah literasi baca tulis literasi baca tulis merupakan kecakapan dalam memahami isi tulisan yang telah dibaca. Misalnya, ketika siswa dan siswi  SMP Negeri 1 Kaliwungu melakukan pembiasaan membaca lima belas menit sebelum memasuki jam pembelajaran dan nantinya siswa dan siswi akan diminta untuk menuangkan apa yang telah dibaca didalam lembar kertas yang telah diseakan lalu dikumpulkan melalui wali kelas masing- masing untuk dimintai tanda tangan. Literasi kedua adalah literasi numerasi literasi numerasi merupakan kecakapan dalam menggunakan angka dan symbol yang terkait dengan matematika untuk memcagkan masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari. Contoh sederhananya yaitu ketika guru mengutus kita untuk membedakan mana data statistik yang lebih banyak dan mana yang lebih sedikit. Ketiga adalah literasi sains literasi sains merupakan kecakapan dalam memperoleh fenomena alam maupun sosial. Misalnya ketika saya mengamati pertumbuhan katak hal. Setelah saya mengamati pertumbuhan katak saya menjadi tahu sebab dan akibat, asal-usul dan hal sains lainnya yang belum saya ketahui menjadi tahu. Keempat adalah literasi digital literasi digital merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab. Misalnya ketika guru meminta murid untuk mengirim tugas melalui e-mail. Kelima adalah literasi finansial literasi finansial merupakan kecakapan dalam mengaplikasikan pemahaman dalam konteks finansial atau keuangan. Misalnya ketika saya mengatur uang jajan saya. Dan yang terakhir adalah literasi budaya dan kewargaan, literasi kewargaan merupakan kecakapan dalam bersikap terhadap kebudayaan di Indonesia. Misalnya, ketika Masyarakat Kaliwungu melakukan tradisi weh-wehan tradisi weh-wehan merupakan tradisi menukar makanan atau minuman yang dipunya kepada tetangga atau warga sekitar. Tradisi weh-wehan juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat dan menumbuhkan rasa saling berbagi terhadap sesama.

 

Dari keenam literasi diatas saya akan mengulas salah satu jenis literasi yang paling menarik bagi saya, yaitu literasi digital. Sekolah kami SMP Negeri 1 Kaliwungu juga memiliki perpustakaan digital GANESHA yang diresmikan pada 3 Desember oleh bapak Wahyu Yusuf Akhmadi, S.STP., M.Si beserta kepala sekolah SMP Negeri 1 Kaliwungu yaitu bapak Agus Suwanto S.Pd. M.Pd. Perpustakaan digital GANESHA juga memiliki visi yaitu cerdas membaca dunia, piawai dalam prestasi. Dan memilikin misi yaitu menciptakan masyarakat sekolah yang gemar membaca, menciptakan siswa yang kreatif, menciptakan siswa yang tanggap terhadap iptek dan imtaq, mewujudkan perpustakaan sebagai tempat belajar, mewujudkan perpustakaan sebagai tempat berinteraksi antar sesama. Perpustakaan digital GANESHA juga dapat diakses melalui lama s.id/GANESHA laman tersebut dibuat oleh salah satu guru di SMP Negeri 1 Kaliwungu yaitu bapak Sigit Adi Wibowo S.Pd. Semoga dengan diadakannya perpustakaan digital GANESHA juga  akan meningkatkan minat baca di Indonesia serta visi dan misi dari perpustakaan GANESHA dapat terwujudkan dan perpustakaan GANESHA akan menjadi tempat belajar siswa dan siswi maupun bapak ibu guru.

 

Jika kita melihat pengertian membaca menurut Nurhadi dalam Membaca Cepat dan Efektif (1987) yang dikutip dari www.kompas.com 16 Desember 2021, beliau mengungkapkan bahwa membaca adalah proses pengucapan lisan untuk mendapatkan isi yang terkandung dalam bacaan. Tetapi menurut saya membaca adalah salah satu proses belajar dengan membaca hal yang belum kita ketahui menjadi tahu. Membuka jendela dunia dari membaca itu seperti apa? bagi saya dengan membaca kita akan mengetahui hal- hal yang terjadi di dunia. Lantas apa yang akan terjadi, jika kita tidak menerapkan proses membaca atau literasi dalam kehidupan sehari-hari? kita akan sulit memahami apa isi dari buku yang telah kita baca. Pengertian literasi menurut UNESCO (dalam Purwati, 2017) adalah wujud keterampilan secara nyata, yang secara spesifik adalah keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dan siapa serta cara memperolehnya.

 

Setelah membaca artikel ini penulis berharap pembaca harus sadar akan pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga sama-sama kita naikkan angka minat baca di Indonesia.

   

Comments

Leave A Reply