Posted by :

  • 22 Februari 2025

MPI PDM Kendal Gelar Seminar Sejarah Banjir, Bahas Peran Arsip dalam Mitigasi Bencana

RADARSEMARANG.ID, KENDAL - Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal menggelar Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dan seminar bertema "Mengungkap Historis Banjir di Kendal dari Masa ke Masa dalam Perspektif Kepustakaan" di Gedung DPRD Kendal pada Sabtu (22/2).

 

Acara ini dihadiri ratusan warga Muhammadiyah Kendal serta simpatisan yang antusias menyimak sejarah bencana banjir di Kendal melalui perspektif literasi dan kepustakaan.

 

Wilayah Kendal memiliki catatan panjang terkait peristiwa banjir. Banjir besar pada tahun 2009 dan 2012 memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

 

Beberapa minggu lalu, banjir kembali melanda wilayah Patebon, mengakibatkan evakuasi warga serta kerusakan infrastruktur di beberapa titik.

 

Informasi awal dari pemerintah daerah menyebutkan bahwa kerugian material cukup besar, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan peningkatan risiko bencana di masa mendatang.

 

Arsip kepustakaan yang terdokumentasi menjadi referensi penting dalam perumusan strategi penanggulangan bencana.

 

Faktor utama yang menyebabkan banjir di Kendal meliputi intensitas curah hujan yang tinggi, sistem drainase yang tidak optimal, alih fungsi lahan yang semakin luas, serta sedimentasi sungai yang mengurangi daya tampung air.

 

Berkurangnya kawasan resapan akibat urbanisasi yang pesat juga memperparah kondisi, sehingga aliran air hujan tidak dapat terserap dengan baik ke dalam tanah. Selain itu, aktivitas pembuangan sampah yang sembarangan turut menyumbang penyumbatan saluran air, meningkatkan risiko banjir di berbagai wilayah.

 

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, S.STP., M.Si., menegaskan bahwa arsip memiliki peran strategis dalam memahami dan mengantisipasi bencana di masa depan.

 

"Arsip yang kami kelola merupakan dokumen berharga yang mencatat peristiwa masa lalu dan menjadi sumber inspirasi dalam merumuskan strategi mitigasi bencana. Setiap lembar arsip menyimpan kisah perjuangan serta pelajaran yang dapat dijadikan pedoman agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana," ujarnya.

 

Ia menambahkan bahwa integrasi arsip dalam program pendidikan dapat membantu generasi muda memahami sejarah secara langsung.

 

"Dengan memahami sejarah, semangat perjuangan masyarakat tetap terjaga. Pemerintah juga tengah menyiapkan tim respons cepat dan sistem peringatan dini guna menghadapi potensi bencana serupa," tambahnya.

 

Rustam Aji, S.Ag., Ketua MPI PWM Jawa Tengah sekaligus editor Tribun Jateng, yang bertindak sebagai moderator, menekankan pentingnya literasi dalam mendokumentasikan sejarah dan sebagai strategi mitigasi bencana.

"Sebagai warga Muhammadiyah, menjaga warisan budaya melalui tulisan merupakan bagian dari tanggung jawab kita. Meneladani tokoh besar seperti Hamka mendorong kita untuk terus menghasilkan karya yang merekam perjalanan sejarah serta menginspirasi generasi mendatang. Tulisan menjadi medium efektif dalam menyampaikan pengalaman historis dan meningkatkan kesadaran literasi masyarakat," ungkapnya.

Ia juga menyoroti peran media dalam mendokumentasikan sejarah.

"Acara ini menunjukkan bahwa literasi berperan penting dalam menghubungkan peristiwa masa lalu dengan tantangan masa depan. Media cetak dan digital menjadi sarana utama dalam pendokumentasian sejarah," tambahnya.

Lebih lanjut, literasi diharapkan menjadi strategi utama dalam mitigasi bencana melalui penyebaran informasi yang akurat dan edukatif.

Dokumentasi bencana sebelumnya dapat digunakan sebagai referensi bagi masyarakat dalam memahami pola banjir dan mencari solusi preventif.

Dengan membaca dan mengakses arsip, masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan, meningkatkan kesadaran akan bahaya alih fungsi lahan, serta menerapkan pola hidup ramah lingkungan untuk mengurangi dampak banjir.

 

Ketua MPI PDM Kendal, H. Supardi, M.Pd., berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sejarah sebagai pijakan untuk perbaikan di masa mendatang.

"Seminar ini mendorong semangat literasi sekaligus menginspirasi kreativitas serta inovasi di kalangan masyarakat Kendal. Antusiasme peserta mencerminkan betapa vitalnya peran kepustakaan dalam melestarikan sejarah dan budaya," katanya.

Ia juga mengungkapkan rencana penyelenggaraan kegiatan serupa secara rutin guna menggali kekayaan arsip daerah.

"Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas serta ketersediaan arsip sebagai sumber pembelajaran sejarah," pungkasnya.

 

Antusiasme peserta terlihat jelas dalam diskusi yang berlangsung. Ibu Normalia, salah satu peserta, menyampaikan kesannya, "Acara ini memberi pemahaman mendalam mengenai pentingnya mendokumentasikan peristiwa banjir yang pernah kami alami. Saya merasa semakin terhubung dengan sejarah lokal dan terdorong untuk berkontribusi dalam pelestarian arsip daerah."

Bapak Ghofur menambahkan, "Diskusi interaktif ini membuka wawasan baru tentang dinamika bencana di Kendal. Arsip sejarah menjadi jendela yang menampilkan perjalanan panjang perjuangan masyarakat dalam menghadapi tantangan alam."

 

Acara ini diharapkan menjadi momentum bagi berbagai inisiatif literasi serta pengelolaan arsip yang lebih optimal, sehingga warisan budaya dan sejarah Kendal tetap terjaga dan terus menginspirasi generasi mendatang. (sas)

 

-------------------

Berita ini telah tayang dengan judul "MPI PDM Kendal Gelar Seminar Sejarah Banjir, Bahas Peran Arsip dalam Mitigasi Bencana" di tautan MPI PDM Kendal Gelar Seminar Sejarah Banjir, Bahas Peran Arsip dalam Mitigasi Bencana - Radar Semarang

Comments

Leave A Reply